Kami
buka lubang masuknya dan kami turunkan dari pundak kami. Namun
tiba-tiba jenazahnya terlepas dan terjatuh ke dalam dan tidak sempat
kami tangkap kembali hingga aku mendengar dari
gemeretak tulangnya yang patah ketika jenazah itu jatuh. Aku melihat ke
dalam ternyata kain kafannya sedikit terbuka sehingga terlihat
auratnya. Aku segera melompat ke jenazah dan menutup aurat tersebut.
Lalu
dengan susah payah aku menyeretnya ke arah kiblat dan aku buka kafan di
bagian mukanya. Aku melihat pemandangan yang aneh. Matanya terbe-lalak
dan berwarna hitam. Aku menjadi takut dan segera memanjat ke atas dengan
tidak menoleh ke belakang lagi.
Setelah
sampai di apartemen, aku menghubungi salah seorang anak perempuan
jenazah. Ia bersumpah agar aku menceritakan apa yang terjadi saat
memasukkan jenazah ke dalam kuburan. Aku berusaha untuk mengelak, namun
ia terus mendesakku hingga akhirnya terpaksa harus memberitahukann ya.
Ia berkata, Ya Syaikh (panggilan yang sering diucapkan kepada seorang
ustadz-red), ketika anda melihat kami bergegas keluar dikarenakan kami
melihat wajah ibu kami menghitam, karena ibu kami tidak pernah sekalipun
melaksanakan shalat dan meninggal dalam keadaan berdandan.
Kisah
nyata ini menegaskan bahwa Allah SWT menghendaki agar sebagian
hamba-Nya melihat bekas Su-ul khatimah hamba-Nya yang durhaka agar
menjadi pelajaran bagi yang masih hidup.
Sesungguhnya yang demikian itu merupakan pelajaran bagi orang- orang yang berakal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar