ketika
ukhuwah diuji
cinta, kasih
dan sayang tak lagi dijumpai
ketika
Ukhuwah itu rapuh
bangunan -
bangunan kuatpun ikut rapuh
ketika
ukhuwah itu bagai debu yang terhembus angin
ia
menghilang dan sulit ditemukan
ketika ukhuwah
tak lagi semanis madu
kejumpaan
menjadi pilu
ketika
ukhuwah tak seindah mentari pagi
perbedaanpun
tak seindah pelangi
ketika
ukhuwah telah lepas ikatan -ikatannya
tak ada lagi
pengangan untuk selamat dari jurang yang bisa menjatuhkannya
aneh,,,, sedih,,,,
dan entahlah,,,
kursi yang
hilang 1 kakinya akan tak lagi bisa terpakai
ketika baju
telah robek dari penggunannya
akan
tergantikanlah baju indah itu
ketika
kertas yang tertulis rapi
menjadi abu
yang terbakar api
ketika
tembok terpaku taklah dapat kembali rapat
ketika lampu
itu memerangi pejuang - pejuang
kini lampu
itu padamkan hati pejuang - pejuang
ketika
ikatan - ikatan dlam buku lepas,
bercecerlah
semua kertas - kertas
itulah
ketika ukhuwah tergoyahkan,,
masalah
kecil jadi setinggi langit,,
seluas
samudra dan sedalam laut
sudah tak
ada lgi sapa,,
tak juga
canda
apa lagi
tawa
sepi ,,,
sunyi dan serasa sendiri...
hanya doa
dalam hati
dan menanti
hati kan baik lagi
aku hanya
bisa menanti
Allah
meluluhkan hati - hati
hati yang
telah mati
mati dengan
pedih
menurutku ya
sudah lah tak lagi
dan sudahlah
itu pendewasaan diri - diri ini
terus
berjuang dan sabar sampai nanti
sampai nyawa
ini tak ada lagi didunia ini
jadikan
Allah tetap dihati
agar tak ada
lagi dengki dan iri hati
kecewa,
marah adalah alur kehidupan ini
tapi sabar
akan lebih baik dan kan jadi obat hati
so, marilah
berbaik hati dan terus menjaga hati - hati
agar tetep
putih bersih dari noda - noda yang menjauhkan kita pada sang pencipta alam
semesta ini
sumber: (sangpejuang.blogspot.com)
oleh : @ukhti sari