Selasa, 03 Maret 2015

*Surat kecil Pengantin Wanita untuk Ayah dan Ibunya*

Assalamualaikum Warrahmatullah, teruntuk kasihku Ayah dan Ibu, semoga Allah senantiasa menjagamu dalam naungan kasih sayangNya, Aamiin.

Ayah Ibu, hari ini adalah pernikahan dinda yang semua orang berbahagia menyambut dinda. Dan pria itu telah menantikan dinda disana, berpakaian rapi nan elok dan bersiap mengucapkan akad. Ayah ibu, siapakah pria itu? Ia hanya dinda kenal lewat tutur kata walinya, lewat tutur kata mahromnya, begitu pun Engkau ayah, Ibu. Engkau pun baru mengenalnya kemarin tetapi demi menuntaskan tanggung jawabmu kau harus menikahkan dinda hari ini. Dan pria yang terpilih adalah ia yang selama ini menantikan dinda dalam istikharahnya. Semoga memang Allah merestui kami.

Ayah, ibu, setelah hari ini dinda akan berbakti kepada pria itu, dinda harus menaatinya padahal dinda juga baru saja mengenalnya ayah, ibu. Dinda takut bu, ayah. Selama ini dinda hanya berkewajiban kepadamu dan itu pun sangat sulit bagi dinda. Kalau bukan dengan kesabaran dan kasih sayang yang tiada tara yang ayah dan ibu curahkan kepada dinda mungkin dinda bukan lagi anakmu, tapi Engkau sungguh malaikat yang begitu halus sehingga mampu mengantarkan dinda ke gerbang ini. Entah gerbang kebahagiaan atau gerbang menuju kehidupan yang lebih keras lagi untuk dinda. Sungguh sangat sedih perasaan ini ayah, ibu. Ayah dan Ibu yang lebih tau apa kurang dan lebihnya dinda tapi ayah dan ibu tutupi rapat rapat itu agar orang lain tak mengetahuinya. Ayah dan ibu begitu lapang menerima dinda yang begitu banyak kurangnya ini dan terus dengan sabar membimbing dinda.

Lalu apakah pria ini akan sama seperti ayah dan ibu? Yang mau menerima dinda apa adanya, yang mau memaklumi segala khilaf dan kealfaan yang nantinya dinda lakukan terhadapnya. Akankah pria ini sama sabarnya denganmu ayah, ibu? Sungguh dinda cemas sekali, dinda takut pria ini tak tahan dengan sikap dinda nanti, dinda takut tidak bisa menjadi yang beliau inginkan.

Ayah ibu, mengapa kini syurgaku ada padanya bukan lagi padamu, padahal engkaulah yang merawati dinda hingga dinda dewasa seperti ini, kenapa syurga itu ada padanya? Yang bahkan baru mengenal dinda, ayah ibu... sungguh keridhaan Allah yang memang dinda sangat inginkan, syurgaNya Allah yang sangat dinda impikan... tapi gelisah ini akan berpisah dengan mu ayah ibu tak mampu dinda tutupi, tak mampu ayah ibu. Ketika kau mulai menua justru dinda harus pergi dengan pria ini, padahal dinda ingin sekali bisa membalas jasamu walau pun sungguh tak mampu dinda membalasnya... ayah ibu, jaga diri baik baik, doakan dinda ayah, ibu, dinda sayang kalian :) ***
#KN

0 komentar:

Posting Komentar